Senin, 29 Mei 2017

MAKALAH

BAB I
PENDAHULUAN
  1.1       Latar Belakang
Belajar  mengajar pada dasarnya merupakan proses interaksi edukatif antara guru dan siswa. Tujuan dari interaksi edukatif tersebut meliputi peningkatan kompetensi tiga aspek yakni kognitif, psikomotorik, dan afektif. Untuk mencapai tujuan secara baik, diperlukan peran maksimal dari seorang guru, baik dalam penyampaian materi, penggunaan metode, dan penggunaaan media. Guru diharapkan untuk lebih kreatif melakukan inovasi pembelajaran di dalam kelas. Salah satu inovasi yang dimaksud adalah penggunaan media.
Permasalahan yang sering muncul adalah kurangnya kreativitas guru. Selain itu, penggunaan metode yang monoton akan berdampak terhadap berkurangnya perhatian siswa terhadap mata pelajaran itu sendiri. Ditambah lagi dengan minat peserta didik terhadap mata pelajaran yang mengharuskan peserta didik menggunakan psikomotoriknya untuk menerima mata pelajaran.
Media adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan perantara. Media bisa bersifat visual maupun non-visual. Tentunya, media yang bagus adalah media yang mempunyai sifat keduanya untuk saling melengkapi. Dalam pembelajaran penggunaan media sangatlah penting guna menunjang aktivitas pembelajaran. Namun, belum semua guru sadar betul akan pentingnya hal itu.
Dari paparan singkat di atas dapat disimpulkan bahwa perlu adanya pengembangan media pembelajaran interaktif sebagai salah satu media alternative guru dalam kegiatan pembelajaran.

1.2    Rumusan masalah
2.    Apa pengertian multimedia?
3.    Apa yang dimaksud dengan animasi?
4.    Bagaimana Animasi dikomunikasikan?
5.    Masalah yang melatarbelakangi pengembangan inovasi pembelajaran animasi?
6.    Dampak dari penggunaan animasi?
1.3    Tujuan
2.    Untuk mengetahui pengertian multimedia
3.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan animasi
4.    Untuk mengetahui apa karakteristik animasi
5.    Untuk mengetahui bagaimana animasi dikomunikasikan
6.    Untuk mengetahui masalah yang melatarbelakangi penggunaan animasi
7.    Untuk mengetahui dampak inovasi





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Multimedia
Multimedia merupakan pengga-bungan atau kombinasi dari teks, grafik, audio/suara, video dan animasi. Selain itu, multimedia juga hendaknya mampu berinteraksi atau berkomunikasi dengan pengguna agar pemanfaatan multimedia menjadi lebih efektif.
Keunggulan multimedia :
1. Menarik perhatian karena manusia memiliki keterbatasan daya ingat.
2. Media alternatif dalam penyampaian pesan diperkuat dengan teks, suara, gambar, video, dan animasi.
3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi.
4. Interaktif.
Adapun bagian dari Multimedia sebagai berikut :
1. Teks, adalah dasar dari semua aplikasi multimedia yang akan kita buat. Penggunaan berbagai macam gaya, font dan warna dari tulisan dapat dipakai untuk menonjolkan tema tertentu.
2. Gambar, adalah objek baik berupa garis (vektor) maupun sebuah rekonstruksi dari objek asli berupa serangkaian pixel (bitmap).
3. Audio, sebuah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda yang berupa sinyal analog dengan amplitude yang berubah secara berlanjut terhadap waktu.
4. Video, adalah serangkaian gambar bergerak yang disertai dengan audio yang terdiri banyak frame yang berbeda.
2.2  Pengertian Animasi
Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang berarti menggerakan. Contohnya sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui perubahan sedikit demi sedikit dan teratur sehingga memberikan kesan hidup. Animasi adalah proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu. Animasi juga merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilustrasi gerakan pada gambar yang ditampilkan.
Animasi, adalah susunan gambar diam yang disusun sehingga menimbulkan efek seolah-olah tampak bergerak. Menurut Salim (2003: 1), animasi adalah proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu. Secara harfiah, Animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu Yang tidak bisa bergerak sendiri.
 Perkembangan animasi pada saat ini berjalan cepat dalam berbagai bidang. Animasi begitu dikenal dalam bidang perfilman, terutama dunia anak-anak. Akan tetapi, sekarang animasi tidak hanya digunakan dalam dunia hiburan seperti pembuatan film dan permainan, tetapi juga dalam pembuatan desain web dan dunia pendidikan.
 Animasi dalam dunia pendidikan berperan sebagai media pembelajaran yang menarik. Animasi merupakan salah satu bentuk visual bergerak yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara konvensional.
2.3 karakteristik Animasi
Animasi di dalam sebuah aplikasi multimedia dapat menjanjikan suatu visual yang lebih dinamik serta menarik kepada penonton karena animasi memungkinkan sesuatu yang mustahil atau kompleks berlaku di dalam kehidupan sebenarnya direalisasikan di dalam aplikasi tersebut. Efektivitas animasi dalam pembelajaran tidak hanya berhubungan dengan bagaimana animasi itu diterima dan dikonsepkan, namun juga bagaimana animasi tersebut dirancang.
Penggunaan suatu animasi tentu harus mengetahui konsep dasar dari
animasi tersebut. Konsep dasar animasi menurut Novian Wahyu S (2005: 21)
adalah menggambarkan sulitnya menyajikan informasi dengan satu gambar
saja, atau sekumpulan gambar. Demikian juga tidak dapat menggunakan teks
untuk menerangkan informasi. Konsep dasar animasi juga diterjemahkan oleh
Fikri Alami (2005: 21) di antaranya:
1) Movie
Animasi yang dibuat dalam flash secara umum disebut dengan movie. Dalam membuat animasi maka seseorang akan mengatur jalan cerita dari animasi tersebut. Membuat beberapa objek dan merangkainya menjadi suatu bagian yang bermakna tertentu. Suatu movie terkadang terdiri dari beberapa animasi yang terkadang disebut movie clip. Clip-clip movie tersebut dapat dirangkai kembali menjadi movie baru. Suatu animasi/movie clip akan dijalankan dalam suatu scenario yang dapat dianalogkan sebagai suatu episode.
2) Objek
Sebelum membuat animasi maka terlebih dahulu membuat objek. Baru kemudian mengatur gerakan dari objek tersebut. Flash menyediakan tool untuk membuat objek seerhana seperti garis, lingkaran, atau persegi.
3) Teks
Pada toolbox disediakan fasilitas untuk menulis teks. Dengan teks ini dapat ditulis pesan yang akan disampaikan pada animasi tersebut. Selain itu, teks dapat dibuat dalam bentuk animasi. Animasi tersebut dikategorikan dalam teks statis label, teks dinamis, dan teks input.
4) Sound
Animasi yang dibuat dapat disertakan dengan sound, agar tampak lebih menarik. Penambahan sound pada suatu movie akan memperbesar ukuran file, sehingga format sound yang digunakan dalam flash dapat digunakan WAV,MP3.
2.4 Pengkomunikasian Animasi
Alat dan bahan yang dipergunakan untuk merancang atau membuat sistem baru dalam penelitian ini adalah : (a) Software : Sistem operasi Windows Seven, bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, aplikasi animasi multimedia Adobe Flash CS3, database SQL Server 2000 Personal Edition, konektor ODBC, (b) Hardware : Notebook : Prosesor Intel® Pentium® Dual-Core P6200 2.13 GHz, Memory DDR2 SDRAM, 2 GB, VGA Card/Integrated Intel® GMA HD, 2.5" SATA 320GB, Built-in Speakers And Microphone Speaker dan Microphone-in jack, Speaker, LCD Proyektor. Metode pengujian sistem yang digunakan adalah metode pengujian black-box.
Metode ujicoba black box memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karna itu ujicoba black box memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.
2.5 Latar belakang penggunaan Animasi
 Siswa cenderung tidak fokus dan cepat bosan. Ketidakpahaman pelajar terhadap suatu pelajaran tertentu mungkin disebabkan karena pelajaran yang diajarkan tidak memiliki interface yang menarik sehingga untuk seterusnya pelajar akan merasa jenuh untuk pelajaran tersebut. Tampilan yang menarik yang dapat menggambarkan pelajaran tersebut secara audiovisual akan memberikan daya tarik terhadap suatu pelajaran.
Dari rumusan masalah itu, bagaimana membuat pelajar dapat lebih mudah mengerti dan tertarik pada pelajaran. Ketertarikan pelajar terhadap suatu bagian tertentu pada pelajaran tersebut diharapkan dapat menarik pelajar juga ke bagian-bagian lainnya pada pelajaran tersebut.
2.6 Dampak dari Penggunaan Animasi
mampu mampu menampilkan pembelajaran dalam bentuk animasi sesuai dengan tema dan sub tema pembelajaran yang ada, serta mempermudah guru maupun kepala sekolah dalam mengolah nilai anak didik.








BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
·         Multimedia merupakan penggabungan atau kombinasi dari teks, grafik, audio/suara, video dan animasi. Selain itu, multimedia juga hendaknya mampu berinteraksi atau berkomunikasi dengan pengguna agar pemanfaatan multimedia menjadi lebih efektif.
·         Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang berarti menggerakan. Contohnya sebuah benda yang mati, lalu digerakkan melalui perubahan sedikit demi sedikit dan teratur sehingga memberikan kesan hidup. Animasi adalah proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu.
·         Animasi dalam dunia pendidikan berperan sebagai media pembelajaran yang menarik. Animasi merupakan salah satu bentuk visual bergerak yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan materi pelajaran yang sulit disampaikan secara konvensional.

3.2 Saran
 Terima kasih atas kesediaannya untuk membaca makalah ini dan mohon maaf atas kurangnya pembahasan makalah ini karna keterbatasan sumber. Bagi para pembaca untuk meneliti lagi makalah ini dan memberikan kritik atau saran baik terutama kepada teman-teman atau dosen pengampu, agar pembuatan makalah selanjutnya lebih baik dari makalah ini.




DAFTAR PUSTAKA
Diaskes pada tanggal 21November  2017


TINDAKAN YANG MERUSAK MATA

SALAH SATU TINDAKAN YANG MERUSAK MATA

“Drama korea” sebagian besar remaja pasti tahu akan hal tersebut. Drama selalu menyajikan hala-hal yang baru dan memiliki cara tertenntu untuk membuat penontonya merasa penasaran.  Pada umumnya drama memiliki arti arti luas yaitu tontonan atau prtunjukan yang mengandung cerita yang di tontonkan atau dipertunjukkan di depan khalayak umum dan biasanya drama terdiri dari beberapa episode. Ada saja yang membuat drama drama menjadi menarik terlebih khusus drama Korea. Drama korea selalu memiliki ruang khusus di hati para remaja yang memiliki tampilan yang segar dengan berbagai lakon dan jenis cerita, mulai dari yang sedih, komedi, tragedy dan lain-lain.
Dengan menyajika hal-hal baru tersebut ada rasa tertarik dan rasa penasaran untuk setiap episodenya. Terlebih remaja sekarang, hal tersebut membuat mereka berada berlama-lama di depan layar monitor seperti computer, laptop, notebook, dan sebagainya. Hal tersebut akan membuat mata lelah  dan menjadi pemicu rusaknya mata. Untuk mengatasinya sendiri, anda hanya perlu mengurangi intensitas cahaya dari monitor sehingga tidak terlihat begitu terang dan tdk merusak mata anda.

Berlama-lama didepan layar monitor tersebut merupakan salah satu contoh tindakan yang dapat merusak mata, masih banyak hal lainnya yang dapat merusak mata. Tentu loebih baik mencegah dari pada mengobati bukan? Dan jika anda sudah memiliki mata yang rusak, maka anda dapat mengatasinya dengan mengubah kebiasaan buruk anda. 

laporan magang 1

Description: D:\logo uncp.jpg

LAPORAN
PELAKSANAAN MAGANG I
DI
SMA NEGERI 3 PALOPO

DISUSUN OLEH
MUHAMMAD RYANTO HAZIR J (1501412111)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2016



PENGESAHAN LAPORAN MAGANG I

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD RYANTO HAZIR J
NIM : 1501412111







Mengesahkan,
            Kepala Sekolah                                                Dosen Pembimbing


MUHAMMAD ARSYAD, S.Pd                     PURNAMA CAHYA, S.Pd., M.Pd.
NIP. 19700223 199803 1 006                              NIDN. 091812910





RUBRIK PENILAIAN
LAPORAN KEGIATAN MAGANG 1
Nama Mahasiswa           :        MIUHAMMAD RYANTO HAZIR J
NIM                               :        1501412111
Program Studi                :        PENDIDIKAN BIOLOGI
Nama Sekolah                :        SMA NEGERI 3 PALOPO
Dosen Pembimbing        :        PURNAMA CAHYA, S.Pd., M.Pd.
BAB
KOMPONEN
KRITERIA
SKALA PENILAIAN
0
1
2
1
Pendauluan
Visi misi sekolah



Profil sekolah



2
Prosedur pelaksanaan

Jelas jumlah siswa, tempat dan waktu pelaksanaan magang 1



Langkah-langkah melakukan pengamatan



3
Hasil pelaksanaan dan pembahasan
Deskripsi hasil pengamatan kultur sekolah



Deskripsi hasil pengamatan untuk membangun kompetensi dasr pedagogik, kepribadian dan sosial secara adiministratif



Deskripsi hasil pemgamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik secara administratif



Deskripsi hasil pengamatan langsung pembelajaran di kelas



Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran



4
Simpulan dan saran
Menyajikan simpulan hasil pelaksanaan





Saran tindak lanjut diberikan berdasarkan temuan dan pembahasan hasil pelaksanaan kegiatan.



5
Daftar pustaka
Daftar pustaka relevan dan penulisannya sesuai ketentuan




Jumlah






                                                                       Palopo,12 April 2016
                                                                       Dosen Pembimbing,


                                                                       PURNAMA CAHYA, S.Pd., M.Pd.
                                                                       NIDN. 091812910









KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga pembuatan laporan Magang I yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 3 Palopo dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam Penyusunan laporan Magang  I ini, disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Magang  I. Praktik ini dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2016 hingga 2 April 2016. Praktik ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) khususnya sebagai calon pendidik pada lingkungan dan kultur sekolah secara nyata. Mengenali kemampuan awal sebagai calon guru dengan observasi, menelaah, dan melihat bagaimana merancang perangkat pembelajaran. Disamping itu untuk memperoleh kesadaran professional keguruan dan ilmu pendidikan yang lebih mendalam.
Terimakasih saya haturkan kepada berbagai pihak yang senantiasa memberikan bimbingan, bantuan, dan saran dalam proses praktik hingga penyusunan laporan ini, beliau yang terhormat antara lain:
1.   Dr. Suaedi, S.Pd., M.Pd. selaku Rektor Universitas Cokroaminoto Palopo;
2.   Bapak Muhammad Arsyad, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Palopo yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa peserta Magang I untuk melaksanakan kegiatan Magang 1 di SMA Negeri 3 Palopo;
3.   Ibu Fitriyah Karmila, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi  yang telah memberikan arahan kepada mahasiswa peserta Magang I;
4.   Ibu Purnama Cahya S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan dan masukan kepada mahasiswa peserta Magang I;
5.   Ibu Dra. Huzaimah, M.Pd.  selaku Guru Pamong yang telah meluangkan waktunya untuk mendampingi dan membimbing saya selama proses observasi;
6.   Guru-guru dan staf  tata usaha SMA Negeri 3 Palopo yang telah membantu mahasiswa peserta magang I selama kegiatan Magang I berlangsung;
7.   Rekan-rekan mahasiswa Magang I yang telah membantu dan bekerja sama dalam kegiatan Magang I.
Dalam penyusunan laporan ini saya menyadari akan adanya kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca  sangat saya harapkan.
Ahir kata kiranya laporan Magang I ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca agar dapat diterapkan dalam dunia kampus khususnya dan di lingkungan masyarakat pada umumnya.

                                                                                   Palopo, 12 April 2016
                                                                                    Mahasiswa Magang I


MUHAMMAD RYANTO HAZIR J







DAFTAR ISI

SAMPUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
LEMBAR PENILAIAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 2
1.1 Latar Belakang3
1.2 Visi Misi Sekolah4
1.3 Profil Sekolah5
BAB II PROSEDUR PELAKSANAAN6
2.1 Jumlah siswa, tempat, dan waktu pelaksanan magang I7
2.2 Langkah-Langkah Pengamatan8
BAB III HASIL PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN9
3.1 Hasil Pelaksanaan10
3.2 Pembahasan11
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN12
4.1 Kesimpulan13
4.2 Saran14
DAFTAR PUSTAKA15



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tertentu  ini meliputi pendidikan nasional serta kesesuaian dan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam  berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional Pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan,  dan penilaian pendidikan. dua dari kedelapan Standar Nasional Pendidikan tersebut yaitu Standar  Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL) merupakan pedoman utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.













1.2  VISI MISI SEKOLAH
1.2.1   VISI SEKOLAH
Unggul dalam mutu yang bernuansa religious, berpijak pada budaya bangsa”
 MISI SEKOLAH
1.      Menumbuhkan semangat keunggulan pada siswa secara intensif sesuai dengan potensi yang  dimiliki.
2.      Mendorong dan membantu siswa untuk menggali potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal dan mampu bersaing secar global/internasional.
3.      Menumbuhkan penghayatan terhadap agama yang dianut dan terhadap budaya bangsa sehingga sebagai sumber kearifan dalam dalam bertindak.
4.      Menerapan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga dengan stakeholders sekolah.
5.      Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara optimal, dengan menggunakan teknologi, komunikasi dan informasi.
6.      Mengembangkan budaya lokal untuk menumbuhkan budaya bangsa.
7.      Menumbuhkan dan menanamkan kecintaan terhadap lingkungan yang asri kepada seluruh warga sekolah.









1.3    PROFIL SEKOLAH
1.3.1  IDENTITAS SEKOLAH
a.    Nama Sekolah                     :       SMA NEGERI 3 PALOPO
b.    No. Statistik Sekolah          :      301196205001
c.    Alamat Sekolah                    :      Jl. Andi Djemma No.52 Palopo
                                    :      Kecamatan Wara
                                    :      Kota Palopo
                                    :      Propinsi Sulawesi Selatan
d.   Telepon/Fax/HP                   :      0471-21306
e.    Status Sekolah                     :      Negeri

1.3.2   DATA KESISWAAN
Data siswa dalam tiga tahun terakhir, yaitu:
Tahun Pelajaran
Kelas X
Kelas XI
Kelas XII
Jumlah
Jumlah Siswa
Jumlah Siswa
Jumlah Siswa
2013/2014
387
263
266
916
2014/2015
448
376
263
1087
2015/2016
284
433
362
1079












1.3.3   DATA PENDIDIKAN DAN DATA TENAGA KEPENDIDIKAN
a.    Guru
1.    Kualifikasi Pendidikan, Dan Jumlah.
No
Tingkat Pendidikan
Jumlah dan Status Guru 2 Tahun Terakhir
2014/2015
2015/2016
1.
S3/S2
8
13
2.
S1
42
47
4.
D3
-
-
Jumlah
50
60


2.       Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
No.
Guru
Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai dengan tugas mengajar
Jumlah
D3
S1
S2/S3
1.
Kimia

2
1
3
2.
Biologi

2
1
3
3.
Fisika

3
1
4
4.
Bahasa Inggris

2
2
4
 5.
Ekonomi

2

2
6.
Geografi

1
1
2
7.
Sosiologi

1
1
2
8.
Bahasa Indonesia

2
2
4
9.
Bahasa Asing

2

2
10.
Tik

1

1
11.
Agama

1
2
3
12.
Olahraga


3


3
  13.
Pelajaran Lain

9
2

11

jumlah

47
13



















BAB II
PROSEDUR PELAKSANAAN
2.1  JUMLAH SISWA, TEMPAT, DAN WAKTU PELAKSANAAN MAGANG I
            Adapun data kesiswaan atau jumlah siswa  SMA Negeri 3 Palopo  adalah sebagai berikut:
2.1.1   Data Siswa
Magang 1 dilaksanakan di  sekolah menengah atas yaitu di SMA Negeri 3 Palopo, dengan jumlah siswanya sebanyak 1079 yang terdiri dari kelas X sebanyak 284, kelas XI sebanyak 433 siswa dan kelas XII sebanyak 362 siswa. Pelaksanaan magang 1 yang dilakukan di SMA Negeri 3 Palopo ini berlangsung selama 14 hari yakni dimulai pada hari Kamis tanggal 17 Maret 2016 sampai hari Sabtu tanggal 02 April 2016.
2.1.2   Tempat Pelaksanaan Magang I
Adapun tempat melaksanakan magang I di SMA Negeri 3 Palopo terletak di Jalan Andi Djemma No.52 Palopo Sulawesi Selatan. Nomor telepon 0471-21306. Secara geografis sekolah ini terletak di kota Palopo. SMA Negeri 3 Palopo berdekatan dengan  Universitas Cokroaminoto Palopo, Kantor DPRD Kota Palopo, Bank BNI dan Bank Sulselbar, serta beberapa tempat bimbel yaitu Jilc dan Rpc. Disamping itu masyarakat sekitar juga terasa lekat dengan kehidupan akademik, karena kegiatan mereka selalu di adakan dengan kegiatan positif yang mampu mengembangkan bakat dari diri siswa masing-masing. Untuk menuju SMA Negeri 3 Palopo tersedia berbagai fasilitas kendaraan umum seperti pete-pete, ojek, becak dapat diperoleh dengan mudah.  Sebagian besar siswa berasal dari  dalam kota, rata-rata cukup memiliki kesadaran tentang masalah pendidikan, demikian pula halnya dengan keadaan orang tua, sebagian kecil berada pada kondisi sosial ekonomi kurang mampu namun umumnya berada pada kondisi sosial ekonomi menengah ke atas.


2.1.3   Waktu Pelaksanaan Magang I
Adapun waktu pelaksanaan magang I ini dilaksanakan mulai tanggal 17 maret  2016.





























2.2    LANGKAH-LANGKAH PENGAMATAN
Adapun langkah-langkah pengamatan yang dilakukan selama proses magang 1 berlangsung, yaitu:
a.    Melakukan kunjungan ke sekolah SMAN 3 Palopo.
Dalam melakukan kunjungan ke sekolah pada tanggal 17 maret 2016, kita di beri pembekalan tentang sekolah seperti tata tertip sekolah dan juga kita di perkenalkan kepada guru pamong masing-masing. Dan juga  kita diharuskan didamping oleh guru pamong yang akan membantu saat melakukan observasi di sekolah SMAN 3 Palopo.
b.    Mengumpulkan Data
Pada tahap ini kita mengumpulkan data – data yang diperlukan seperti Kurikulum, RPP, media pembelajaran, Strategi pembelajaran dan sistem evaluasi.
c.    Melakukan Wawancara
Melakukan kegiatan wawancara dengan guru pamong merupakan hal yang penting dalam kegiatan menelaah. Dengan melakukan kegiatan wawancara kita dapat memperoleh informasi tentang komponen-komponen yang belum jelas dari data-data yang diperoleh.          
d.   Melakukan Observasi
Kegiatan observasi ini meliputi pengamatan terhadap strategi dan media yang digunakan guru pamong saat mengajar.
e.    Mengkaji  Data
Pada tahap ini kita mengadakan eksplorasi dan mempelajari lebih dalam  terhadap komponen-komponen dari  data-data yang diperoleh serta membandingkan dengan referensi lain yang bukan berasal dari SMAN 3 Palopo.
f.     Menyimpulkan Hasil Observasi dan Kajian
Pada tahap ini kita sudah menarik kesimpulan dari hasil observasi dan kajian yang kita lakukan selama proses magang berlangsung.


BAB III
HASIL PELAKSANAN DAN PEMBAHASAN
3.1    HASIL PELAKSANAAN
Setelah melakukan kegiatan Magang I selama kurang lebih dua minggu di SMAN 3 Palopo, berbagai informasi mengenai sekolah tersebutpun terkumpul. Informasi-informasi tersebut antara lain sebagai berikut.
Ø  Jumlah siswa SMAN 3 Palopo sebanyak 1080 siswa.
Ø  Pembagian tugas semester genap tahun ajaran 2015/2016 SMAN 3 Palopo yang tercantum di dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah SMAN 3 Palopo mengenai pembagian tugas guru dalam proses belajar  mengajar, bimbingan konseling, pegawai tata usaha dan tugas tambahan semester genap tahun pelajaran 2015/2016.
Ø  Sarana dan Prasarana yang berada di SMAN 3 Palopo yang terdiri dari ruang teori 29 kelas, laboratorium 5 ruangan, perpustakaan 1, Aula 2 ruangan, Kamar Mandi siswa dan sisiwi masing-masing 4 ruangan, Kamar mandi guru pria 2 ruangan, Kamar mandi guru wanita 1 ruangan, rumah penjaga sekolah 2 unit, UKS, gudang, ruang ibadah, ruang BK, ruang Kepala Sekolah, ruang OSIS, Ruang guru, ruang teacher resource center, koperasi dan Tata usaha, masing- masing 1 ruangan. Dan adapun prasarana berupa  jaringan internet 1 unit, LAN 1 unit, Komputer server 5 unit, LCD 28 unit, printer 6 unit, Televisi 4 unit, dan AC 8 unit.
Ø  Jumlah guru di SMAN 3 Palopo sebanyak 51 orang dan tambahan guru tidak tetap dan guru honorer sebanyak 10 orang.
Ø  Jumlah Pegawai di SMAN 3 Palopo sebanyak 19 orang.
Ø  Keadaan Perpustakaan setiap harinya ramai oleh siswa yang belajar dan meminjam buku, Dan juga di dalam perpustakaan siswa disiplin untuk tidak rebut dalam ruangan.
Ø  Jumlah buku-buku yang tersedia dalam Perpustakaan SMAN 3 Palopo adalah 17.200.

    3.1.1  Deskripsi hasil pengamatan langsung kultur sekolah
1.      Mengamati hubungan sosial antara warga sekolah
a.       Kepala sekolah dengan guru dan karyawan serta peserta didik
    Hubungan kepala sekolah dengan Guru-guru sangat baik, seperti yang saya amati ketika guru-guru datang langsung bersalaman dengan kepala sekolah dan begitupun dengan siswa, ketika bertemu dengan kepala sekolah langsung bersalaman. Ketika siswa mengikuti suatu lomba baik tingkat kabupaten, propinsi maupun nasional jika tidak berhalangan guru dan kepala sekolah selalu mendampingi siswa tersebut.
    Kepala sekolah selalu memberikan panduan dan instruksi serta masukan kepada guru, staf dan karyawan maupun siswanya jika nilai kerjanya masih kurang serta kepala sekolah memberikan teguran jika melakukan sebuah pelanggaran.
    Karyawan selalu membantu kepala sekolah ketika ada hal yang harus dikerjakan. Ketika ada suatu permasalahan yang dihadapi oleh sekolah selalu dipecahkan bersama oleh kepala sekolah dan guru, kepala sekolah menjunjung tinggi nilai sikap saling menghormati, menghargai terhadap guru, karyawan dan siswanya.
b.      Hubungan sosial antara warga sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa
Melakukan penghijauan lingkungan sekolah dan  masyarakat ikut berpastisipasi dalam penghijauan lingkungan sekolah dan ketika ada salah satu orang tua siswa yang meninggal dunia, warga sekolah memberikan dana sebagai bela sungkawan warga sekolah tersebut. Dan sebagai kepala sekolah yang baik dan guru yang baik juga memberikan contoh yang baik dengan warga sekolah dan lingkungan sekitar.

Orang tua murid menginginkan anaknya untuk mengikuti les. Ketika ada siswa yang mengikuti perlombaan orangtuanya sangat sangat mendukung. Siswa yang tinggalnya jauh dari sekolah dan tidak memiliki kendaraan pribadi orangtuanya selalu mengantar dan menjemput.  Dan ketika ada siswa yang sakit orangtuanya langsung memberitahukan kepada guru wali kelasnya sekolah.
c.       Hubungan sekolah dengan komite sekolah
     Hubungan sekolah dengan komite sekolah sangat baik, komite sekolah sangat berperan aktif ketika mengadakan rapat dengan orang tua murid. Semua kegiatan sekolah di laporkan ke komite sekolah baik yang berkaitan dengan siswa maupun tentang keuangan.   
2.      Sikap siswa terhadap
a.       Kepala sekolah
    Siswa di SMA Negeri 3 Palopo menghargai dan menghormati kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Mereka selalu patuh terhadap kepala sekolah dan peraturan-peraturan tata tertib disekolah. Cara berkomunikasi antara siswa dengan kepala sekolah baik, santun dan efektif.
b.      Guru
    Sikap siswa SMA Negeri 3 Palopo terhadap guru, menghormati, menghargai, dan cukup patuh. Tetapi, masih ada sebagian siswa yang masih mengabaikan perintah guru. Misalnya: apabila guru memberikan tugas atau soal latihan untuk dikerjakan kepada siswa, sebagian siswa mengerjakan dan sebagiannya lagi mengabaikan tugas tersebut.
    Komunikasi siswa terhadap guru baik, sopan dan efektif. Siswa selalu berani bertanya apabila menemukan kesulitan dalam belajar, tapi kadang juga siswa sangat sulit memberikan tanggapannya terhadap guru apabila dalam proses pembelajaran tidak di pahami.
c.       Staf
     Sikap siswa SMA Negeri 3 Palopo terhadap staf sekolah, selalu menunjukan sikap yang baik dan ramah serta saling menghormati dan saling mengharagai. Cara berkomunikasinya juga santun.
d.      Siswa
    Sikap siswa SMA Negeri 3 Palopo sesama siswa sangat baik, mereka saling menghargai satu sama lain walaupaun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda namun cara berkomunikasi mereka wajar dan ramah.

3.1.2 Deskripsi hasil pengamatan utuk membangun kompetensi dasar pedagogik, kepribadian, dan sosial.
1.      Kompetensi dasar pedagogik
Kompetensi dasar pedagogik merupakan kemampuan dalam pengolahan peserta didik yang meliputi :
a.       Pemahaman terhadap peserta didik
b.      Pengembangan kurikulum/ silabus
c.       Perancangan pembelajaran
d.      Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan logis
e.       Evaluasi hasil belajar
f.       Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.







-          Kompetensi dasar pedagogik guru di SMA Negeri 3 Palopo
1)      Kegiatan pembelajaran yang mendidik dikelas dan dilapangan.
Ø  Kelas
Guru menjelaskan materi pelajaran secara terpadu, jelas dan cepat, sehingga peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan adanya pembelajaran yang terpadu tersebut siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.
Ø  Lapangan dari hasil pengamatan,
Kagiatan pembelajaran di lapangan SMA Negeri 3 Palopo yaitu guru menjelaskan, mengarahkan dan membimbing siswa, cara berbaris yang benar dan rapi serta menjelaskan materi yang berkaitan dengan kegiatan olahraga dengan menggunakan alat peraga, seperti bola kaki, bermain bola basket, bola volly dan lain sebagainya sehingga siswa dapat memahami kegiatan-kegiatan yang dilakukan di lapangan.








2)      Kegiatan pembelajaran yang mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal.
Dari hasil pengamatan, kegiatan pembelajaran yang mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal yaitu guru memberikan bimbingan khusus bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal ini, diperlukan interaksi antara guru dan siswa, dimana siswa bertanya kepada guru mengenai kesulitan apa yang dialaminya atau guru juga langsung menanyakan kesulitan mengenai kesulitan apa yang dialaminya atau guru juga langsung menanyakan kesulitan apa yang dialami siswa sehingga siswa tidak putus asa.
3)      Mengamati berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya, yang dilakukan guru.
Kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya yang dilakukan guru sudah menerapkan pembelajaran berbasis PAIKEM ( Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan menyenangkan). Misalnya guru mengajar dengan metode yang lebih inovatif seperti metode diskusi, eksperimen demonstrasi, ceramah, main peran serta penugasan.guru dapat menyajikan materi dengan cara bermain game yang berkaitan dengan materi sehingga dapat mengaktualisasikan potensi peserta didik. Kreativitas itu yang dapat mendorong peserta didik untuk semangat dalam belajar.



2.      Kompetensi kepribadian.
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan kepribadian yang meliputi:
a.       Mantap
b.      Dewasa
c.       Stabil
d.      Arrif dan bijaksana
e.       Beribawa
f.       Berakhlak mulia
g.      Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
h.      Evaluasi kinerja sendiri
i.        Mengembangkan diri secara berkelanjutan
-          Kompetensi kepribadian guru di SMA Negeri 3 Palopo
1)      Mengamati perilaku saling menghargai antar warga sekolah tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat, daerah asal dan gender.
Dari hasil pengamatan, perilaku warga sekolah SMA Negeri 3 Palopo dilihat dari segi keyakinan yang dianut saling menghargai sesama umat islam dan sesama umat kristiani. Sedangkan dilihat dari suku, adat istiadat, daerah asal dan gender, warga sekolah selalu menunjukkan sikap yang baik, cara berkomunikasinya santun dengan menggunkan bahasa indonesia sehingga orang luar yang datang tidak tersinggung, meskipun masih ada sebagian kecil warga sekolah yang menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi.






2)      Mengamati sikap dan perilaku warga sekolah, terhadap norma-norma yang dianut ( agama, hukum dan sosial) yang berlaku dalam masyarakat serta kebudayaan nasional indonesia yang beragam.
Dari hasil pengamatan, warga SMA Negeri 3 Palopo :
a.       Menunjukkan sikap yang wajar dan santun
b.      Taat terhadap aturan yang dianut (Agama, Hukum dan sosial) yang berlaku dalam masyarakat.
c.       Selalu menunjukkan sikap yang ramah dan cara berinteraksinya pun baik.
3)      Mengamati berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik secara lisan maupun tulisan di lingkungan sekolah.
Dalam berkomunikasi secara langsung maupun tulisan  warga sekolah lebih sering menggunakan bahasa indonesia dibandingkan bahasa daerah terutama dalam proses belajar mengajarbaik di dalam maupun di luar kelas. Dalm berkomunikasi lisan maupun tulisan warga sekolah selalu memakai bahasa yang santun dan mudah dipahami.
4)      Mengamati komunikasi para guru, staf, dan kepala sekolah dari sudut komunikasi yang efektif, empatik dan santun pada peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara klasikal mulai dari:
a)      Penyiapan kondisi psikologi peserta didik sebelum memulai pelajaran terlebih dahulu, guru selalu mengingatkan dan mengajarkan siswa untuk berdoa.
b)      Memberikan pertanyaan atau tugas sebagai undangan kepada peserta didik untuk merespon dalam memberikan pertanyaan atau tugas, guru mengajukan pertanyaan kemudian segera menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab.
c)      Respon peserta didik, saat siswa menerima pertanyaan yang diberikan guru, sebagian besar siswa aktif dalam menjawab pertanyan.
d)     Reaksi guru terhadap respon peserta didik, ketika ada siswa yang berani untuk menjawab pertanyaan, guru selalu memberikan pujian agar siswa termotivasi untuk selalu aktif dalam pembelajaran.
3.      Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk:
a.       Berkomunikasi secara lisan maupun tulisan
b.      Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi seara fungsional
c.       Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali pesert didik.
d.      Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar
-          Kompetensi sosial guru di SMA Negeri 3 Palopo
1)      Mengamati sikap inklusif dan obyektif guru terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan sekitar dalam melakukan pembelajaran.
·               Guru terhadap peserta didik
Jika ada siswa mengalami kesulitan atau masalah, guru mencari solusi dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh siswa tersebut.









·               Guru terhadap teman sejawat dan lingkungan sekitar
Jika seseorang guru mempunyai kesulitan maka guru yang lainnya memberikan masukan atau memberikan pikiran untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Guru sama- sama saling mengisi kekurangan yang ada pada diri mereka masing-masing. Misalnya seorang guru mempunyai kesulitan dalam pembelaran dikelas, maka guru yang lain saling mengisi dan memberikan masukan agar guru tersebut dapat menjalani pmbelajaran yang lebih baik pada siswanya.
2)      Mengamati komunikasi para guru dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah apakah dilakukan secara santun, empatik dan efektif.
Dalam berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah tentunya guru menggunakan bahasa yang santun dan bahasa yang mudah dimengerti.
3)      Mengamati komunikasi warga sekolah dengan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam menginformasikan program pembelajaran dan dalam mengatasi kemajuan dan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik apakah dilakukan secara santun, empatik dan efektif.
Untuk memajukan pendidikan, guru mengadakan rapat yang dihadiri oleh orang tua murid. Bagaimana partisipasi dan peran orangtua murid terhadap pendidikan anaknya. Jika ada siswa yang mengalami masalah, guru memanggil orangtuanya untuk bisa mencari solusi terhadap masalah atau kesulitan siswa.



4)      Mengamati ke ikutsertaan orangtua peserta didik dan masyarakat dalam mendukung program sekolah, pelaksanaan pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
Orangtua tentunya sangat mendukung anaknya menjadi orang yang sukses.jika seorang siswa ada yang sakit dan tidak bisa masuk sekolah maka orangtuanya memberitahukan atau mengirim surat sakit buat wali kelasnya.
3.1.3  Deskripsi hasil pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik      secara administrative.
1.      Mengamati karakteristik peserta didik yang berakitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya.
Dalam aspek fisik siswa dalam suatu kelas bervariasi ada yang kurus, gemuk, ada juga yang tinggi dan pendek. Dalam aspek intelektual juga berbeda-beda ada yang daya serapnya cepat, ada yang sedang dan ada juga yang daya serapnya lambat.
Sosial-emosional, dalam hubungan dengan teman-teman yang lain ada siswa yang cepat marah, ada yang sabar serta rasa ingin memiliki sesuatu sangat tinggi.
Moral, tingkah laku peserta didik ada yang displin tepat waktu, disiplin dalam berpakain, disiplin dalam kebersihan lingkungan dan ada juga yang tidak. Sikap saling menghargai dan saling tolong menolong antar sesama. Spiritual, dalam keagamaan siswa sering melakukan doa bersama sebelum dan sesudah pelajaran. Untuk lebih mengembangkan rasa spiritual siswa, maka setiap hari jum’at bukan hanya siswa saja semua warga sekolah ikut melaksanakan Tafakur dan sholat Dhu’ha bersama-sama. Latar belakang sosial budaya siswa berbeda-beda ada orang tuanya Petani, PNS, Polri, Buruh dan ada juga Pedagang. Tetapi hububgab pergaulan mereka tidak ada rasa perbedaan dengan latar belakang sosial-budaya.

2.      Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam sepuluh mata pelajaran
Siswa mempunyai kemampuan dan potensi yang berbeda-beda. Ada siswa yang pandai dalam pelajaran bahasa indonesia, bahasa ingris, matematika, fisika, bahasa arab, kimia, biologi, dan sebagainya. Tetapi itu tidak untuk semua siswa ada juga beberapa siswa mengalami kesulitan dalam setiap mata pelajaran tersebut.
3.      Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam sepuluh mata pelajaran
Dalam sepuluh mata pelajaran ada siswa yang mengetahui lebih dulu materi yang diberikan ada juga yang belum mengetahui.
3.1.4 Deskripsi hasil pengamatan langsung proses kegiatan belajar mengajar di kelas
     Guru menjelaskan materi pelajaran secara terpadu, jelas dan cepat, peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal salah satu yang efektif dalam proses pembelajaran dikelas yang dilakukan guru yang ada di SMA Negeri 3 Palopo adalah konsep pembelajaran yang kooperatif, siswa dan guru saling berinteraksi dalam proses pembelajaran. Dengan adanya pembelajaran yang terpadu tersebut siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan sacara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa.  Selain metode diatas, guru juga memberikan metode pemberian tugas dan kesimpulan dari hasil proses belajar mengajar. Cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Disini guru memberikan suatu tugas kepada siswa untuk diselesaikan oleh siswa, sehingga siswa menjadi aktif.





3.1.5 Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran
Mengamati kegiatan guru melakukan rekfleksi terhadap pembelajaran yang telah  dilaksanakan. Kegiatan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah memberikan pertanyaan kepada siswa menyangkut materi yang telah diajarkan sebelumnya dengan tujuan apakah siswa telah memahami dan mengikuti serius kegiatan pembelajaran. Guru menyimpulkan materi pelajaran dengan cara dituliskan dipapan tulis secara singkat terperinci supaya siswa lebih mengerti.
3.2 PEMBAHASAN
       SMA Negeri 3 Unggulan Palopo, yang dulu dikenal dengan nama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP), didirikan pada tahun 1975, berdasarkan SK Kantor Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 0281/C/1975 tertanggal 27 November 1975, pada tahun 1975 berubah menjadi SMA Negeri 3 Palopo, kemudian beralih menjadi SMU Negeri 3 Palopo berdasarkan Surat Keputusan Kantor Wilayah Propinsi Sulawesi Selatan nomor 0353/O/1985 tanggal 9 Agustus 1985. Dengan berlakunya Undang-Undang Sistem Pendidikan Nomor 20 tahun 2003 maka berubah menjadi SMA Negeri 3 Palopo. Kemudian dengan Surat Keputusan Kantor Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan Nomor 214/PD-4/A-TU/2004 tanggal 5 Maret 2004 menjadi SMA Negeri 3 Unggulan Palopo. Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 622/C4/MN/2007 tanggal 29 Juni 2007, maka SMAN 3 Unggulan Palopo ditingkatkan statusnya dengan ditetapkannya sebagai SMA Rintisan Bertaraf Internasional. SMA Negeri 3 Unggulan Palopo Menuju Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional berdiri di atas tanah hak pakai nomor 1271/1979, tanggal 16 Oktober 1979, dengan luas 43,228 m2 . Lahan yang tidak digunakan untuk bangunan, diperuntukan berbagai kegiatan, seperti fasilitas lapangan olahraga, lapangan upacara bendera, dan sarana penunjang lainnya, kebun untuk praktek, taman lingkungan hidup dan taman bunga

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1  Kesimpulan
            Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan, dapat disimpulkan bahwa di SMAN 3 PALOPO ada beberapa administrasi  yang telah saya observasi, yaitu profil sekolah, administrasi perpustakaan, administrasi kepegawaian, administrasi kelas, admimistrasi pembelajaran dan penilaian dan kultur sekolah.
1.      Profil sekolah adalah sebuah data yang berisi mengenai gambaran sekolah, sejarah sekolah, visi dan misi, keadaan siswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
2.      Administrasi kelas adalah usaha dan kegiatan yang meliputi pengaturan tentang administrasi yang berkaitan dengan siswa dalam upaya pengembangan potensi siswa agar dapat membuat kelas tersebut sebagai tempat belajar, dapat menciptakan proses belajar, menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk terjadinya proses belajar.
3.      Administrasi pembelajaran adalah kegiatan yang meliputi pengaturan seperangkat program pengalaman belajar yang disusun untuk mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan tujuan sekolah dalam rangka terciptanya proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
4.    Administrasi perpustakaan merupakan penyatuan langkah dari seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan oleh elemen-elemen dalam suatu lembaga.
5.      Kultur sekolah adalah sebuah kegitan atau aktivitas rutin yang dilakukan oleh siswa di setiap harinya, dan kegiatan ini bertujuan untuk membentuk karakter dari masing-masing siswa.
6.      Administrasi kepegawaian adalah seni memilih pegawai-pegawai baru dan mempekerjakan pegawai-pegawai lama sedemikian rupa sehingga dari pegawai-pegawai itu diperoleh mutu dan jumlah hasil yang maksimum.



4.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan untuk pembaca yaitu, dalam melakukan observasi magang 1 ini perlu adanya ketelitian dan kesabaran. Selain itu, sebelum observasi perlu adanya persiapan untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan agar nantinya tidak terjadi kekeliruan dalam penulisan laporan.
Saran yang dapat saya berikan untuk pihak sekolah yakni, sebaiknya dalam memberikan informasi mengenai hal-hal yang terkait dengan sekolah yang nantinya akan diminta oleh mahasiswa  harus disesuaikan dengan fakta yang ada. Sehingga dapat mempermudah mahasiswa dalam menyusun laporan magang.
Saran yang dapat saya berikan untuk dosen pembimbing, agar pelaksanaan magang bisa berjalan dengan efektif dan efisien kiranya membentuk suvervisor untuk membimbing dan mengarahkan peserta magang.




















DAFTAR PUSTAKA

Junaid, Rusdiana. 2016. Buku Panduan Magang I,II dan III. Palopo : FKIP   Universitas Cokroaminoto Palopo.
(Sumber: SMA NEGERI 3 PALOPO)
(Sumber: Tata Usaha,Perpustakaan,Ruang Bimbingan Konseling)